Pengelohan Dan Penanganan SUSU



Penanganan dan Pengolahan Susu
Resume prtemuan 5/6/7
Mikrobiologi Susu
PENDAHULUAN
·         Komposisi susu memungkinkan  untuk terjadinya pertumbuhan mikroorganisme
·         Ambing sapi : 500 sel mikroba/ ml susu
·         Dalam sapi yang sakit terdapat 20.000 sel mikroba/ ml susu
Mikroorganisme
Memerlukan nutrisi untuk,
ü  pertumbuhan
ü  sintesis komponen sel & energi
Sumber energi untuk Mikroorganisme
ü  utama : karbohidrat & protein → atp
ü  bbrp faktor pertumbuhan
Mikroorganisme dalam susu :
. 1. Bakteri Asam Laktat
      Bakteri yang hampir selalu ada adalah bakteri penghasil asam susu,                                                                                  
      bakteri ini kebanyakan dari famili Lactobacteriae, terutama spreptococcus lactis.
      Selain itu terdapat bakteri jenis Lactobalicillus lactis yang juga menghasilkan asam susu
2. Bakteri termofilik
      Kelompok bakteri termofilik dapat dibagi menjadi tipe bakteri pembentuk  dan bukan pembentuk spora. Kelompok bacillus adalah bentuk thermofilik yang paling umum dalam susu.
BEBERAPA JENIS TIPE KERUSAKAN PADA SUSU DAN PRODUK SUSU OLEH     MIKROORGANISME
1.      Susu segar yang disimpan pada refrigerator dalam beberapa hari dapat mengandung beberapa atau bahkan semua genus mikroorganisme (jumlahnya cenderung sedikit) seperti : Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, Mycobacterium.

2.      Pengasaman dan penggumpalan (Bacillus cereus), yang disebabkan karena fermentasi laktosa menjadi asam laktat yang menyebabkan turunnya ph dan kemungkinan terjadinya penggumpalan kasein.

3.      Ropiness  (Pelendiran)
Sejumlah mikroorganisme dalam susu yang mampu mengubah fisik susu menjadi berlendir, sehingga apabila susu dituangkan tetesannya tidak terputus-putus tetapi membentuk semacam benang.
Hal ini karena terbentuknya senyawa yang lengket atau seperti getah.
4.      Ropiness  (Pelendiran)
Jenis bakteri penyebab ropiness adalah bakteri-bakteri yang serupa dengan Alcaligenes viscosus, yang dapat tumbuh baik dalam susu atau krim pada suhu di bawah kondisi yang memungkinkan susu menjadi asam. Dapat juga disebabkan oleh ambing sapinya yang sakit.
Bakteri ini terdapat pada permukaan air dan menginfeksi susu apabila ditambahkan air, atau secara tidak langsung dari alat-alat, ternak maupun kandang yang tercemar.
Ropiness  tidak berbahaya namun tidak layak untuk di konsumsi.


5.      Citarasa pahit
       Citarasa pahit pada susu atau krim dapat dikarenakan oleh sejumlah sebab, seperti pakan, enzim yang dihasilkan dalam ambing apabila ada kelainan, apabila sapi berada pada suatu tahap laktasi lanjut, atau oleh hasil kerja mikroorganisme misalnya Streptococcus liquefaciens dan Torula amara.
      Citarasa pahit dapat terjadi bersamaan dengan sweet curdling atau karena dekomposisi dari lemak atau protein dan dan seringkali terjadi pada susu yang disimpan pada suhu rendah.
Faktor Intrinsik
  Komposisi nutrisi
  pH
  Ketersediaan air (air bebas/aw)
  Potensi reduksi-oksidasi
      Perubahan karena pemasakan
  Struktur fisik bahan pangan
  Ketersediaan senyawa antimikroba/ pengawet
Aktivitas Air
  secara umum, aw (kadar air bebas) rendah dapat menghambat pertumbuhan mikroba
  aktivitas air dapat diturunkan dengan:
      Pengeringan
      penambahan garam atau gula
  Osmophilic mikroorganisme
      lebih memilih tekanan osmotik yang tinggi
  Xerophilic mikroorganisme
      lebih suka aktivitas air rendah
Faktor Ekstrinsik
  Suhu
      suhu rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroba
  kelembaban relatif (Rh)
      Rh tinggi mendorong pertumbuhan mikroba
  Atmosfer
      oksigen mendorong pertumbuhan bakteri aerob
      modified atmosphere packaging (MAP)
      penggunaan shrink wrap dan teknologi vakum untuk makanan dalam kemasan atmosfer terkontrol




Peran Mikroorganisme yang Tidak Dikehendaki pada Susu
Sumber Kontaminasi pada Susu
  Sumber kontaminasi lingkungan, antara lain dari
      Kanal
      Selokan
      Kulit ambing
      Debu
      Kotoran
      Kandang
      Pakan
      Air
      Sistem memerah susu
      Tangki pendingin
  Mikroorganisme patogen sebagian bersumber dari sapi yang sakit
Tipe mikroba penyebab kerusakan
  Bahan pangan mentah dan olahan secara normal mengandung bbrp tipe
      Kapang                        dapat bekembang/tumbuh
      Khamir                        dapat menyebabkan
      Bakteri                        kerusakan
  Bakteri (waktu generasi lebih singkat) diikuti khamir atau kapang (tergantung kondisi)
Deteksi Kerusakan Mikrobiologis
  Kerusakan mikrobiologis bahan pangan dapat dideteksi (diamati secara langsung) apabila mikroba mencapai jumlah yang tinggi
  Bakteri dan khamir 107 sel per gram    (per ml atau per cm2)
  Kisaran 106 – 107 (tergantung tipe mikroba dan kondisi/jenis kerusakan)
Tahapan terjadinya kerusakan mikrobiologis pada bahan pangan
  Mikroorganisme masuk/ada pada bahan pangan dari 1 atau lebih sumber m.o.
  Lingkungan/kondisi bahan pangan (pH, Aw, O-R potential, nutrien, agen inhibitor) COCOK untuk pertumbuhan 1 atau lebih tipe m.o.
  Bahan pangan disimpan pada suhu yang sesuai untuk pertumbuhan m.o (1 atau lebih)
  Kondisi tsb berlangsung dlm waktu yang cukup panjang → m.o. mencapai jumlah yg tinggi
                                → sampai perubahan terdeteksi
Pertumbuhan Mikroba dan Food Spoilage
  Food Spoilage
      hasil dari pertumbuhan mikroba dalam makanan
      mengubah karakteristik visual dari bahan pangan sehingga tampak tidak baik untuk dikonsumsi
  makanan yang berbeda menjalani berbagai jenis proses pembusukan
      racun kadang-kadang dihasilkan
      racun alga dapat mencemari kerang dan finfish



Kerusakan bahan Pangan karena Food Spoilage
  Kerugian ekonomis
  Tidak dapat dikonsumsi
  Bbrp parameter kerusakan
ü  perubahan warna, bau, tekstur
ü  pembentukan lendir
ü  akumulasi gas
ü  keluarkan cairan/berair
  Probiotics
ü  Konsumsi makanan yang  mengandung sel hidup
ü   menjaga keseimbangan mikroflora alami usus (saluran pencernaan)
ü   Bakteri gram +, gram -, khamir, fungi
ü   Umumnya Bakteri Asam Laktat      (produk makanan dan minuman)
Manfaat probiotik
  Menurunkan jumlah patogen dan bakteri membahayakan
ü   produksi komponen antibakteri
ü   kompetisi zat nutrisi
ü   kompetisi daerah kolonisasi
Karakteristik probiotik
ü  memiliki aktivitas antimikroba
ü  resisten terhadap seleksi sistem saluran   pencernaan (asam lambung, cairan empedu, getah pankreas)
ü  memiliki aktivitas antikarsinogenik
ü  mampu berkoloni dalam saluran pencernaan (bersimbiosis dengan flora usus)
ü  mampu meningkatkan kemampuan penyerapan usus
Syarat probiotik
  Flora normal usus non patogenik
  Dapat tumbuh dan melakukan metabolisme dengan sangat cepat dan terdapat dalam jumlah yang tinggi
  Membentuk koloni pada bagian tertentu dari salura pencernaan (permukaan epitelium)
  Dapat memproduksi secara efisien asam-asam organik, & kemungkinan sifat antimikroba spesifik pada bakteri yang membahayakan
  Mudah diproduksi, viabillitas tinggi selama penyimpanan








Pertemuan 6
MILK PRE TREATMENT
(PERLAKUAN PENDAHULUAN)

ž  Perlakuan terhadap susu mulai saat diterima dari peternak sampai susu tersebut siap untuk mengalami proses pengolahan
ž  Milk pre treatment ini dapat dibagi ke dalam beberapa unit
Dalam pabrik pengolahan susu segar terdapat beberapa unit:
1.      Bagian Penerimaan
2.      Bagian Pendinginan dan Penyimpanan
3.      Bagian Pemisahan Krim
4.      Bagian Penyaringan
5.      Bagian Klarifikasi
6.      Bagian Homogenisasi
7.      Bagian Pemanasan
1.     Bagian penerimaan
·         Grading
·         Penuangan dan penimbangan
·         Pengambilan contoh dan pengujian mutu
·         Pencucian milk can
a.     grading
ü  Dilakukan pengujian organoleptik seperti warna, bau, guna memastikan apakah susu bisa diterima atau ditolak
ü  Tujuan grading agar diperoleh susu yang bermutu baik untuk diproses lebih lanjut
b.     Penuangan dan penimbangan
ü  Jumlah susu dapat diketahui dengan penakaran volume
ü  Penimbangan bertujuan untuk menentukan harga susu, melakukan standarisasi, dll
c.      Pengambilan contoh dan  pengujian mutu
·         Dapat dilakukan bersamaan dengan waktu penuangan dan penimbangan
·         Susu yang datang tidak selalu diuji, tetapi hanya susu yang dicurigai
·         Pengujian
ü  Uji alkohol: uji alkohol positif susu langsung 
 ditolak, karena menunjukkan keasaman yang       
 tinggi dan tidak layak untuk diproses lanjut
ü   Uji bobot jenis: bertujuan untuk mengetahui
 susu yang kadar bahan keringnya rendah akan      rendah pula bobot jenisnya
d.      Pencucian milk can
ü  Milk can harus sibersihkan dari sisa-sisa susu, dengan menyiramnya memakai air bersih dan deterjen
ü  Selanjutnya dapat disterilisasi dengan desinfektan atau air panas
ü  Air yang digunakan untuk proses pencucian harus terbebas dari sumber cemaran dan tidak mengandung zat-zat yang menimbulkan karat
ü  Sebaiknya menggunakan air yang layak untuk diminum


2. Bagian pendinginan dan  penyimpanan
ž  Pendinginan perlu dilakukan, mengingat susu yang diterima di pabrik pada waktu itu belum tentu dapat segera diproses, dikarenakan menunggu jumlah susu sesuai dengan kapasitas alat, agar bekerjanya alat efisien
3. Bagian pemisahan krim
ü  Pemisahan krim dapat dilakukan sebagian atau seluruhnya tergantung dari tujuan pemisahan
ü  Pemisahan krim, akan diperoleh susu skim dan krim
ü  Susu skimà susu bubuk
ü  Krim à mentega, whipping cream
4. Bagian penyaringan
ü  Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan benda-benda asing yang kasar, misalnya bulu dan rumput
ü  Penyaringan dapat berlangsung dengan baik apabila susu tidak terlalu dingin à karena globula lemak dapat mengeras sehingga akan tertinggal di atas saringan
ü  Penyaringan dapat pula dilakukan pada tahap pemanasan pendahuluan sebelum pasteurisasi
5. Bagian klarifikasi
   Tujuan: mengeluarkan bahan-bahan dari luar seperti kotoran dan sisa pakan
Alat yang digunakan:
1.      Penyaring
2.      Clarifier
3.      Centrifugal Separation à IPS
6.      Bagian homogenisasi
ü  Tujuan à untuk membuat globula-globula lemak yang semula diameternya besar dan bervariasi menjadi kecil dan seragam
ü  Globula lemak yang besar akan cenderung naik ke permukaan, sedangkan yang kecil akan berada di tempat semula
ü  Apabila besarnya seragam, globula-globula tersebut akan tersebar merata ke seluruh bagian susu
7.      Bagian pemanasan
Pemanasan susu atau pemasakan susu dimaksudkan untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme pembusuk, membunuh semua mikroorganisme patogen dan menginaktifkan 
enzim yang ada di dalam susu

THANKS FOR YOUR ATTENTION





 
   





0 Comment for "Pengelohan Dan Penanganan SUSU"

Back To Top